Ketahui Kesalahan yang Bisa Merusak Powerbank Tanpa Disadari

Ketahui Kesalahan yang Bisa Merusak Powerbank Tanpa Disadari

Dalam era serba digital seperti sekarang, powerbank sudah menjadi barang wajib bagi banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa kesalahan yang bisa merusak powerbank tanpa disadari? Banyak pengguna yang menganggap powerbank bisa digunakan seenaknya, padahal perlakuan yang salah justru dapat memperpendek umur perangkat ini.

Kali ini, kita akan membahas berbagai kesalahan yang bisa merusak powerbank serta solusinya agar tetap awet digunakan, yuk simak sampai selesai, ya!

Kesalahan yang Bisa Merusak Powerbank Tanpa Anda Sadari

Ada beberapa kesalahan yang bisa merusak powerbank, sehingga performanya menjadi turun secara signifikan. Yuk, cek apa saja dan bagaimana solusinya disini!

Berikut beberapa kesalahan yang bisa merusak powerbank dan solusinya, yaitu:

1. Terlalu Sering Mengisi Daya Hingga 100%

Kesalahan yang bisa merusak powerbank pertama adalah mengisi daya powerbank hingga penuh terus-menerus. Meskipun terasa menyenangkan melihat indikator baterai mencapai 100%, hal ini sebenarnya tidak selalu baik. Powerbank modern menggunakan baterai lithium-ion atau lithium-polymer yang memiliki siklus pengisian terbatas.

Mengisi hingga penuh secara terus-menerus dapat membuat baterai bekerja lebih keras dan menurunkan kapasitasnya dalam jangka panjang. Sebaiknya, Anda menghentikan pengisian saat mencapai 80–90%. Kebiasaan ini terbukti mampu memperpanjang usia baterai powerbank dan menjaga performanya tetap optimal.

2. Mengosongkan Daya Sampai 0%

Selain terlalu penuh, membiarkan daya powerbank benar-benar habis juga termasuk kesalahan yang bisa merusak powerbank. Saat level baterai mencapai 0%, sel baterai berada dalam kondisi stres karena tegangan terlalu rendah. Jika dibiarkan terlalu lama tanpa diisi, hal ini bisa membuat powerbank tidak bisa menyimpan daya dengan baik atau bahkan mati total.

Sebaiknya, isi ulang powerbank sebelum kapasitasnya benar-benar habis, misalnya ketika indikator baterai menunjukkan 20–30%. Ini akan menjaga keseimbangan tegangan dan menghindari kerusakan dini pada komponen internal.

3. Menggunakan Charger yang Tidak Sesuai

Tidak semua charger cocok untuk semua jenis powerbank. Banyak pengguna yang asal mencolokkan charger tanpa memperhatikan spesifikasi tegangan dan arus yang direkomendasikan. Padahal, penggunaan charger dengan output yang terlalu tinggi atau rendah dapat merusak sirkuit pengisian dan mengganggu kestabilan daya.

Sebelum mengisi daya, pastikan Anda menggunakan charger yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Gunakan juga kabel USB berkualitas baik agar arus listrik yang masuk tetap stabil. Menghemat di kabel atau charger bisa berujung pada biaya lebih besar jika powerbank rusak sebelum waktunya.

4. Menggunakan Powerbank Saat Sedang Diisi

Banyak orang yang tidak sabar menunggu powerbank penuh dan langsung menggunakannya untuk mengisi ponsel di saat bersamaan. Kebiasaan ini disebut “pass-through charging”. Meskipun beberapa model powerbank mendukung fitur ini, praktik tersebut tetap tidak disarankan untuk dilakukan terlalu sering.

Ketika powerbank digunakan saat sedang diisi, baterai di dalamnya bekerja ganda menerima dan mengeluarkan daya secara bersamaan. Akibatnya, suhu internal meningkat dan sirkuit menjadi lebih cepat aus. Dalam jangka panjang, ini bisa menurunkan kapasitas dan efisiensi baterai.

5. Menyimpan di Tempat Panas

Suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap performa baterai lithium. Menyimpan powerbank di tempat yang panas seperti dalam mobil, dekat jendela, atau di bawah sinar matahari langsung bisa menjadi kesalahan yang bisa merusak powerbank. Panas berlebih dapat menyebabkan sel baterai mengembang, menurunkan kapasitas, bahkan berisiko menimbulkan ledakan jika terjadi korsleting.

Tempat terbaik untuk menyimpan powerbank adalah di suhu ruangan (antara 20–25°C) dengan kelembapan rendah. Hindari juga menaruhnya di dekat perangkat elektronik lain yang menghasilkan panas seperti laptop atau router.

6. Tidak Pernah Digunakan dalam Waktu Lama

Powerbank yang jarang digunakan ternyata juga bisa rusak, terutama jika disimpan dalam keadaan kosong. Baterai lithium memiliki sifat yang sensitif terhadap kondisi tidak aktif dalam waktu lama. Saat disimpan berbulan-bulan tanpa diisi, kapasitasnya akan berkurang secara alami karena proses kimia internal yang tetap berlangsung.

Jika Anda jarang menggunakan powerbank, sebaiknya isi daya hingga sekitar 50–60% sebelum menyimpannya. Kemudian, isi ulang kembali setiap dua hingga tiga bulan agar tegangan baterai tetap stabil.

7. Menggunakan Powerbank Murah dan Tanpa Sertifikasi

Kesalahan berikutnya yang sering diabaikan adalah membeli powerbank murah tanpa memperhatikan kualitas dan sertifikasinya. Banyak produk non-standar di pasaran yang tidak dilengkapi dengan sistem perlindungan seperti overcharge protection, short circuit protection, atau temperature control. Penggunaan powerbank semacam ini tidak hanya berisiko merusak perangkat, tetapi juga bisa membahayakan keselamatan Anda.

Pilihlah powerbank dari merek terpercaya dengan sertifikasi keamanan seperti CE, FCC, atau RoHS. Meski harganya sedikit lebih mahal, kualitas dan keamanannya jauh lebih terjamin.

8. Tidak Membersihkan Port Secara Berkala

Debu dan kotoran yang menumpuk di port USB atau input bisa menghambat proses pengisian. Dalam beberapa kasus, kotoran ini bahkan bisa menyebabkan korsleting kecil yang berpotensi merusak powerbank. Membersihkan port secara berkala dengan kuas lembut atau udara bertekanan rendah dapat membantu menjaga koneksi tetap baik dan aman.

Setelah memahami berbagai kesalahan yang bisa merusak powerbank, kini Anda bisa lebih berhati-hati dalam menggunakannya. Meskipun terlihat sederhana, kebiasaan sehari-hari seperti mengisi daya berlebihan, menyimpan di tempat panas, atau memakai charger sembarangan bisa memperpendek umur perangkat ini.

Dengan perawatan yang tepat dan penggunaan yang bijak, powerbank Anda dapat bertahan bertahun-tahun tanpa penurunan performa yang signifikan. Jadi, rawatlah perangkat ini sebagaimana Anda merawat ponsel karena keduanya saling bergantung untuk mendukung aktivitas digital Anda setiap hari.

anggie septi

anggie septi