Sudah menjadi fakta yang bahwa kondisi rupiah saat ini sedang melemah. Ketidakstabilan nilai rupiah tentu berpengaruh pada aspek kehidupan masyarakat dan negara. Aspek ekonomi yang tentu paling dipengaruhi oleh kondisi ini. Banyak hal yang akan terjadi jika kondisi nilai rupiah makin melemah.
Cari tahu penjelasan lengkap tentang pengaruh turunnya nilai rupiah pada artikel ini. Tujuannya, agar Anda dapat mempersiapkan hal-hal terkait finansial saat nilai rupiah melemah.
5 Hal Ini Terjadi pada Kondisi Ekonomi Jika Nilai Rupiah Melemah
Nilai rupiah yang terus tertekan akan berpengaruh pada segala aspek. Salah satu aspek yang paling tinggi potensi berpengaruhnya adalah aspek economy. Jika hal ini dibiarkan, potensi terjadinya efek domino ke berbagai sektor akan semakin tinggi. Contoh dampaknya yang paling kentara adalah inflasi.
Maka dari itu, simak penjabaran lengkap terkait efek nilai rupiah melemah dengan kondisi economy suatu negara berikut ini:
-
IHSG Melemah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melemah jika nilai rupiah terus menurun tajam. Hal ini karena berkurangnya investasi yang masuk ke Indonesia karena nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Perubahan nilai tukar tersebut yang membuat harga saham perusahaan ikut melemah. Apabila kondisi ini dibiarkan dan berlangsung lama, maka perusahaan-perusahaan di Indonesia akan mengalami kerugian.
-
Harga Barang Impor Meroket
Jika nilai rupiah melemah terhadap dolar AS, maka tentu yang terjadi adalah harga barang impor yang meroket. Selain itu, melemahnya daya beli importir juga pasti berdampak buruk bagi perusahaan-perusahaan yang mengandalkan bahan baku dari luar negeri.
Salah satu contoh yang mudah dipahami adalah kebutuhan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Nilai rupiah yang rendah membuat harga BBM tinggi dan ketika masuk ke dalam negeri juga akan memengaruhi berbagai sektor.
-
Utang Luar Negeri Meningkat
Perusahaan-perusahaan di Indonesia yang memiliki utang luar negeri tentu akan terpengaruh jika kondisi rupiah terus melemah. Karena jika memiliki utang dengan mata uang asing, maka nilai utang dalam rupiah akan semakin meningkat.
Sehingga, biaya pembayaran juga semakin bertambah banyak. Tidak jarang banyak perusahaan yang bangkrut karena membayar utang luar negeri di saat rupiah sedang mengalami penurunan yang cukup tinggi.
Jika banyak perusahaan yang tutup karena tidak dapat membayar utang asing, tentu akan berpengaruh juga pada sektor ekonomi negara. Jadi, saat rupiah melemah tentu menjadi efek domino di masa depan.
-
Nilai Obligasi dan SUN Terancam
Dampak nilai rupiah yang melemah berikutnya adalah perdagangan Obligasi dan Surat Utang Negara (SUN) menjadi menurun. Investor akan cenderung menjual Obligasi dan SUN yang telah dibeli saat mengetahui bahwa nilai rupiah sedang menurun.
Harga Obligasi dan SUN pasti merosot jauh ketika nilai rupiah anjlok. Untuk mengatasi situasi ini, biasanya Bank Indonesia (BI) akan melakukan pembelian Obligasi dan SUN yang dijual oleh para investor asing.
-
Risiko Pertumbuhan Kredit
Terakhir, adanya risiko pertumbuhan kredit jika nilai rupiah terus meningkat. Pertumbuhan kredit yang tinggi merupakan dampak dinaikkannya suku bunga oleh BI. Jika suku bunga meningkat, daya kredit masyarakat akan rendah karena enggan untuk membayar bunga yang begitu tinggi.
Namun, hal ini tetap wajib dilakukan oleh BI agar tetap menjaga kestabilan kondisi finansial negara Indonesia. BI juga bertanggung jawab untuk menstabilkan nilai rupiah agar tidak terjadi kemerosotan yang tinggi.
Demikianlah penjelasan tentang dampak yang akan terjadi jika nilai rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Jika hal ini terus terjadi begitu lama, maka aka nada efek domino dari aspek ekonomi dan tentunya tidak akan berdampak baik. Maka dari itu, BI dan pemerintah pasti melakukan berbagai cara untuk mencegah hal tersebut terjadi.